Perkembangan Akuntansi
Internasional
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat
pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga
khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat
Amerika telah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam
masa saat ini, studi ilmu akuntansi
telah menjadi prioritas penting dalam dunia bisnis, karena akuntansi sebagai
alat komunikasi informasi keuangan dengan berpedoman pada peraturan akuntansi
yang telah ditetapkan yang membantu mempermudah para pengguna yang
berkepentingan dalam memahaminya informasi keuangan. Berikut terdapat tahapan
perkembangan akuntansi, meliputi:
1. Akuntansi
awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan
skema pemungutan pajak.
2. Timbulnya
perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara
periodik
3. Akuntansi
memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestik dan internasional
4. Akuntansi
memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi ke dalam sistem dan prosedur.
Setiap negara melakukan penerapan sistem
akuntansi yang berbeda. Dan dengan mengetahui beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi , dapat membantu dalam memahami mengapa
terdapat perbedaan dalam penerapan akuntansi di setiap negara. Terdapat 8
faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan akuntansi,
diantaranya:
1.
Sumber Pendanaan
Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat , seperti
Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik
manajemen menjalankan perusahaan (Profitabilitas), dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan
dilakukan dengan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik
yang luas.. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan
sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan memiliki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang dibutuhkan, dan pengungkapan
publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohya adalah Jepang dan Swiss
2.
Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dinegara barat memiliki dua orientasi sistem hukum akuntansi,
yakni:
a.
Kodifikasi hukum (sipil)
Yakni akuntansi yang digabungkan dalam bentuk hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur
b.
Kodifikasi umum (kasus)
Berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adamya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap
3.
Perpajakan
Dikebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Pada umumnya pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama, seperti contohnya di Jerman dan
Swedia. Namun tidak di Belanda, pajak keuangan dan pajak akuntansinya berbeda.
Laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan
terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, terkadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Misalnya di Amerika,penilaian persediaan
berdasarkan LIFO.
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
Teknologi akuntansi dialihkan melalui perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan berpasangan berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembakuan.
5.
Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya
historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk
menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.Pada negara Israel,
Amerika, Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi
tingkat harga umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir
tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi,
Amerika Serikat dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh
perubahan harga.
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Terdapat beberapa poin penting dalam faktor ini, diantaranya:
a.
Kompensasi eksekutif
perusahaan berbasis saham atau sekuritas asset
b.
Penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi yang
sangat relevan dalam sektor manufaktur
c.
Penilaian aset tidak berwujud dan sumber daya manusia
yang semakin berkembang
7.
Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan
menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Dalam arti bahwa
pendidikan akuntansi yang profesional akan sulit dicapai jika taraf pendidikan
di suatu negara secara umum juga rendah.
8.
Budaya
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai
sosial), meliputi:
a.
Individualisme
b.
Jarak kekuasaan
c.
Penghindaran ketidakpastian
d.
Maskulinitas
Hofstede, Garay
mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya akuntansi, yaitu
empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan
suatu negara, yakni:
a.
Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian
b.
Keseragaman versus fleksibilitas
c.
Konservatisme versus optimisme
d.
Kerahasiaan versus transparansi
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Klasifikasi Akuntansi Internasional dapat
dilakukan dalam dua kategori, diantaranya:
1.
Pertimbangan
Bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman
2.
Secara Empiris
Menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis
data, prinsip, dan praktik akuntansi.
Empat Pendekatan Terhadap Perkembangan
Akuntansi
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller
pertengahan tahun 1960. Beliau mengidentifikasi empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1.
Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Tujuan perusahaan pada umumnya mengikuti dan bukan
memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan
kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
2.
Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi
Berfokus pada perusahaan yang secara individu memiliki
tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan
harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki.
3.
Berdasarkan pendekatan disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
4.
Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi di standarisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan
seluruh jenis bisnis.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar