Pages

Labels

Sabtu, 14 November 2015

TUGAS 3 : PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA



Perkembangan Koperasi Di Indonesia

Sebelum masuk ke dalam pembahasan perkembangan koperasi di Indonesia jika dilihat dari data yang dipublikasikan www.depkop.go.id , perlu diketahui asal lahirnya koperasi di Indonesia. 

Sebelum Indonesia merdeka, kondisi ekonomi masyarakat Indonesia dalam keadaan buruk. Dilihat dari banyaknya orang yang terlilit hutang, hal ini mendorong Patih Purwokerto R. Aria Wiriaatmadja mendirikan koperasi kredit pada tahun 1896. Pada tahun  1908, perkumpulan Budi Utomo mendirikan koperasi rumah tangga yang diperlopori Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo. Setelah Budi Utomo, pada tahun 1911, Serikat Dagang Indonesia yang dipimpin H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-cita took koperasi, dengan tujuan mengimbangi dan menentang politik pemerintah colonial belanda yang banyak memberikan fasilitas dan menguntungkan pedagang asing. Pada tahun 1929, telah terdaftar 43 koperasi di Indonesia. Dan terakhir pada tahun 1940, Indonesia sudah 656 koperasi dan sebanyak 574 koperasi adalah koperasi kredit yang bergerak di pedesaan maupun perkotaan.  Indonesia tidak pernah berhenti dalam mengurangi kesulitan ekonomi, terbukti segala upaya dilakukan termasuk dalam bidang perkoperasian.  Upaya tersebut termasuk pembuatan dan pengesahkan Undang-Undang, dan untuk pertama kalinya Indonesia mengesahkan UU Perkoperasian Nomer 23 Tahun 1927 dan secara terus menerus seiring perkembangan zaman, peraturan mengenai koperasi di perbaharui hingga terakhir UU Perkoperasian No. 17 Tahun 2012 disahkan. Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan perkoperasian di Indonesia per periode dapat dilihat pada:  (http://jeffy-louis.blogspot.co.id/2011/01/makalah-koprasi-indonesia.html

Perkembangan koperasi Di Indonesia disajikan menurut data terpublikasi dari www.depkop.go.id

Gambar 1
Jumlah Koperasi dan Anggota Koperasi
Tahun 2007-2011 




Koperasi merupakan salah satu indikator pembangunan nasional ,dan berdasarkan data di atas, diketahui perkembangan jumlah koperasi dari tahun 2007 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Seiring dengan berkembangnya jumlah koperasi, diikuti pula dengan peningkatan anggota koperasi tahun 2008-2011, tetapi menurut data diatas sempat mengalami penurunan jumlah anggota koperasi pada tahun 2007-2008 yang dapat disebabkan beberapa faktor seperti menurunnya penjualan atau tingkat produksi koperasinya, dan bisa juga karna anggota yang beranggapan tingkat kesejahteraan yang berkurang, serta faktor-faktor lainnya.

Gambar 2
Jumlah Tenaga Kerja dan SHU Koperasi
Tahun 2007-2011





Seperti yang disajikan pada data diatas, jumlah tenaga kerja koperasi pada tahun 2008-2011 mengalami peningkatan , dan sempat alami penurunan pada tahun 2007-2011. Perbedaan anggota aktif dengan tenaga kerja pada koperasi adalah seseorang yang melakukan kewajibannya sebagai anggota koperasi seperti pelunasan simpanan pokok dan wajib, frekuensi mengikuti rapat koperasi, pemilihan pengurus, dan mendapatkan haknya sebagai anggota aktif koperasi seperti pemerolehan kesejahteraan, pembagian SHU, dan lain sebagainya. Sedangkan tenaga kerja adalah seseorang yang hanya menjadi karyawan atau pekerja dalam koperasi tersebut tanpa terdaftar sebagai anggota koperasi. Biasanya koperasi memiliki unit usaha lainnya dibawah naungan atau tanggung jawab koperasi tersebut. Misalnya Primer Koperasi Benteng Darma Putra yang merupakan usaha sampingan yang dijalankan oleh anggota TNI-AD (terdapat pada postingan sebelumnya), Primkop ini memiliki berbagai unit usaha yakni:


  • Unit Usaha Tiket Pesawat, Tiket Kereta Api,
  • Unit Usaha Alat Tulis
  • Unit Usaha  Buah Segar (tambahan)
  • Unit Usaha Makanan (tambahan)

Jumlah penjualan atau hasil dari unit usaha yang di naungi koperasi merupakan sumber  penerimaan bagi koperasi yang nantinya dihitung sebagai SHU setelah dikurangi oleh kewajiban dan biaya-biaya lainnya. Sisa Hasil Usaha perkoperasian di Indonesia menurut data di atas mengalami peningkatan pada tahun 2007-2011 (bias dilihat). SHU akan dibagikan kepada anggota tidak semata-mata berdasarkan besarnya modal mereka tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi, ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan. Pembagian SHU ini merupakan salah satu hak anggota yang diterima dari koperasi dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota.

SUMBER:



Sabtu, 10 Oktober 2015

TUGAS 2 - KUNJUNGAN KOPERASI



Kunjungan Koperasi
Primer Koperasi Benteng Darma Putra


Kunjungan ke PrimKop Benteng Darma Putra dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2015 melalui narasumber yang menjelaskan hal-hal penting terkait koperasi ini yakni Sersan Satu.  Bapak Ardiansyah selaku Sekretaris dan Ibu Setyaningsih M selaku Bendahara. Tentunya untuk mendapatkan informasi seputar  PrimKop Benteng Dharma Putra memerlukan perizinan. Izin wawancara pun diberikan dan tak banyak info yang diperoleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan.


Berikut hasil wawancara yang telah dirangkum :





Profil Koperasi
Koperasi ini diresmikan pada tanggal 30 Juni 2015, berada di lingkungan komplek TNI AD yang beralamatkan  Jl. Yon Zikon 14 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Anggota koperasi terdiri dari karyawan dan anggota TNI AD. PrimKop Benteng Darma Putra memiliki visi berupa mensejahterahkan masyarakat umum dan anggotanya, sedangkan misi terdiri dari usaha-usaha dalam mencapai visi yang telah dirumuskan sebelumnya yakni memberikan pelayanan yang baik, menjalankan kegiatan usaha bisnis koperasi sesuai dengan peraturan yang terkait (tertera dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009).
Jenis PrimKop Benteng Darma Putra ini lebih berorientasi ke kegiatan simpan pinjam dan Sembilan bahan pokok. Adapun jenis-jenis bidang usaha yang terdapat di PrimKop Benteng Darma Putra, meliputi:

  1.  Unit Usaha Tiket Pesawat  / Tiket Kereta Api
  2.  Unit Usaha Komputer
  3.  Unit Usaha Alat Tulis 



Struktur Organisasi
Yang tertera merupakan struktur inti Primkop Benteng Darma Putra, terdiri dari:
1.        Kaprimkop Benteng Darma Putra
Lettu C21 Bakti Utama
NRP 11080088052079

2.        Bendahara Koperasi
Setianingsih M,
MIB 196405011988032002

3.        Sekretaris Koperasi
Sersan Satu Ardiansyah
NRP 3900243540569

4.        Anggota Primer Koperasi
1)      Sersan Mayor Syamsuri
NRP 631532

2)      Sersan Kepala Muhammad
NRP 3193078500673

Peran masing-masing sebagai berikut:
1.      Kaprimkop Benteng Darma Putra (Kepala Primkop)
a.   Menyelenggarakan kegiatan koperasi secara baik dan mengelola aspek - aspek strategis yangmempunyai dampak berantai dan berorientasi jauh kedepan.
b.     Menyelenggarakan rapat anggota koperasi serta bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas    kepengurusan koperasi dan melakukan pengawasan secara menyeluruh.
c.       Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun yang akan datang.
d.    Dan secara periodik menyelenggarakan rapat-rapat internal pengurus yang fungsinya untuk mengevaluasi seluruh kinerja pengurus.

2.        Bendahara Koperasi
a.     Mengawasi dan mengelola keuangan koperasi dengan cermat dan  tertib  guna mendukung
      tercapainya kegiatan yang efisien dan efektif.
b.    Memeriksa dan menyetujui permohonan pinjaman anggota.
c.    Memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran.
d.    Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan untuk kepentingan intenal dan ekstenal 
     koperasi.
e.   Melakukan semua pencatatan atas semua transaksi beserta laporannya

3.        Sekretaris
a.   Menyediakan dan memelihara prasaran dan sarana kerja berdasarkan kebutuhan dan
     kemampuan yang ada.
b.   Menjaga keselamatan dan memelihara arsip koperasi

Sumber Modal dan Pembagian SHU
            Sumber dana terbagi menjadi 2, yakni modal dasar dan modal sendiri. Dalam modal sendiri terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota.  Sedangkan simpanan wajib adalah yang harus dibayarkan anggota koperasi secara rutin setiap jangka waktu yang ditentukan, misalnya sebulan sekali
Simpanan pokok  yang harus disetorkan para calon anggota yakni sebesar Rp 25.000 dan simpanan wajib besar jumlahnya di tentukan sesuai dengan kemampuan anggota yang dilakukan setiap bulannya. Untuk simpanan wajib dan sukarela dapat ditarik kembali jika pindah tugas ataupun pensiun
            SHU (Sisa Hasil Usaha) merupakan salah satu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain. Pembagian SHU pada Primkop Benteng Darma Putra untuk anggota dibagikan setelah dikurangi 20% dana cadangan, 40 % dana anggota, 10% dana social, 5 % dana pendidikan, 5 % daerah kerja, 10% pengurus, dan sisanya dibagikan sebagai SHU sesuai dengan persentase yang di sepakati untuk masing-masing anggota.


SUMBER :
Narasumber Primkop Benteng Darma Putra


Senin, 08 Juni 2015

Kasus 8-1 Sinopec Shanghai Petrochemical Company Limited

Terletak di distrik Jinshan di Shanghai, SINOPEC Shanghai Petrochemical Company Limited (SPC) adalah salah satu perusahaan petrokimia terbesar di cina, dengan produksi dan operasi produk minyak bumi, petrokimia, serat sintetis dan plastik yang terintegrasi. SPC memproduksi lebih dari 60 produk yang berbeda dalam empat kategori. Pada akhir tahun 2002, SPC memiliki total aktiva sebesar RMB26,6 miliar dan 32.000 orang karyawan. Dengan merek dagang terdaftar “Sen Ren Pai”. Produk yang dihasilkan didistribusikan ke seluruh cina dan di banyak negara lainnya. Pada bulan juni 1993, saham SPC tercatat pada byrsa efek Shanghai, bursa efek Hongkong dan Bursa efek New York.
Anda adalah seorang analis surat berharga ekuitas dan telah diminta untuk menyiapkan sebuah laporan riset atas SPC. Analisis strategi bisnis yang anda lakukan menunjukan bahwa pertumbuhan penjualan dan kinerja keuangan SPC dapat dipertahankan. Namu, demikian meskipun hasil analisis kualitatif anda menunjukan hasil yang menjanjikan, anda memerhatikan bahwa analisis keuangan anda akan sukar dilakukan karena masalah kualitas akuntansi dan audit serta ketidakpahaman anda dengan standar akuntansi cina.
Anda memulai analisis anda dengan mencoba memahami prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan SPC tahun 2002. Anda disarankan bahwa perusahaan menyatakan bahwa laporan keuangannya sesuai dengan standar IASB, namun kemudian anda menyadari bahwa bagaimana standar ini diterapkan adalah hal yang sama pentingnya dengan standar itu sendiri.

Diminta :
Lihatlah catatan SPC “Kebijakan Akuntansi  Yang Utama”, pada lampiran 8-1 dan bacalah standar IASB pada situs web IASB (www.iasb.org) dan situs web IAS Plus (www.iasplus.com)

1.    Periksalah sejauh mungkin ruang lingkup ksesuaian prinsip akuntansi

2.    Seberapa andalkah penilaian anda?

3.    Informasi lebih lanjut seperti apakah yang membantu penilaian anda?

4.    Apakah laporan auditor memberikan informasi yang bermanfaat dalam penilaian anda? Jelaskan!

MATERI 9 : PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN


A.  Pembuatan Model Usaha

Pembuatan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan, dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat perencanaan suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing atau kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah Analisis WOST-UP. Analisis ini terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.

B.  Penganggaran Modal

Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Adaptasi ole perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran, diantaranya:
1.    Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional
2.    Mengukur ekspetasi arus kas
3.    Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis. Sudut pandang hasil keuangan pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal, diantaranya:
·      Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
·  Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan.
·      Perbedaan laju inflasi nasional
·      Perubahan kurs valuta asing.
·      Perbedaan pajak

C.  Biaya Modal Multinasional

Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan :
Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po = harga pasar kini saham pada awal periode
g   = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas,

Ke dihitung sebagai berikut:
Ke Di / Po  +g

Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham di kebanyakan negara dimana saham-saham perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini di perumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan di perumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas batas.

D.  Sistem Informasi Manajemen

Penyusunan sistem informasi seluruh dana milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan.

Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem

Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan. Tiga strategi teknologi informasi global, meliputi:

1.    Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
2.    Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
3.    Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi.

Masalah Informasi

Masalah informasi utama adalah pertanaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi, para manager AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manager kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.

E.  Sistem Pengendalian Domestik Dan Multinasional

Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1.   Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
2.  Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
3.  Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
4.  Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi dengan menguasai sistem domestik.

F.   Penganggaran Operasional

Setelah tujuan strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi manajemen.
Kinerja keuangan suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang digunakan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada saat menilai kinerja suatu unit luar negeri dan manajernya. Nilai mata uang yang berfluktuasi dapat mengubah laba ketika diukur dalam mata uang lokal dan akan menjadi kerugian ketika dinyatakan dalam mata uang negara asal. Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika menyusun draft anggaran operasional pada awal periode, diantararnya:
a.    Kurs spot yang berlaku ketika anggaran disusun
b.    Suatu kurs yang diperkirakan akan berlaku pada akhir periode anggaran (kurs proyeksi)
c.    Kurs pada akhir periode, anggaran disesuaikan jika kurs berubah (kurs penutupan) 

G. Konsep Biaya Standar Dan Kaizen

Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya Kaizen menekankan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
·      Pengendalian Biaya
·      Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
·      Tujuannya adalah kesesuaian dengan standar kinerja
·      Standar ditentukan setiap tahun

·      Analisis varians didasarkan pada aktual versus standar
·      Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi

·      Pengurangan Biaya
·      Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
·      Tujuannya adalah mencapai target pengurangan biaya
·      Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
·      Analisis varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
·      Melakukan investigasi jika target biaya tidak tercapai



H.  Evaluasi Kinerja Operasi Luar Negeri

Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :

a.    Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
b.    Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
c.    Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
d.   Mengevaluasi kinerja manajemen.
e.    Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.


SUMBER :
Choi, Frederick D. S. Dan Gary K. Meck. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010 : Salemba Empat.
http://dmrisca.blogspot.com/2014/06/bab-9-perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
https://luruskanniatmu.wordpress.com/2013/12/04/bab-9-perencanaan-dan-pengendalian-manajemen/