Pages

Labels

Kamis, 05 April 2012

BAB 4 Peta Perekonomian Indonesia

1.   Keadaan Geografis Indonesia.
     Indonesia merupakan negara kepulauan, yang terdiri sekitar 17.504 pulau. Pulau-pulau di Indonesia sebagian besar bertanah subur dan kaya akan keindahan alamnya. Jika kita memanfaatkan dan mengolahnya dengan baik ini akan menjadi sebuah kekuatan bagi Indonesia untuk membangun perekonomian menuju kearah yang lebih baik lagi. Didukung dengan Sumber Daya Manusia yang tinggi dalam pengolahannya bisa menghasilkan komoditi bernilai tinggi baik di perdagangan pasar lokal,maupun di Internasional. Ini seharusnya bisa menjadi sumber penerimaan kita yang utama.Tapi dalam kenyataannya tidak. Hal ini juga bisa menjadi ancaman bagi Indonesia karena banyak orang luar masuk secara ilegal mengambil sumber daya alam kita,dan menguasai pasar karena mereka lebih memiliki teknologi yang canggih dalam menghasilkan sebuah komoditi yang lebih bernilai.
      Secara astronomis,Indonesia memiliki iklim tropis. Iklim tropis bersifat panas menyebabkan Indonesia memiliki 2 musim,yakni musim kemarau dan penghujan. Sifat panas ini juga mengundang banyak curah hujan. 
Hal ini sangat mempengaruhi karakteristik dari komoditi. Sehingga diperlukan kemampuan untuk tetap mempertahankan agar tetap laku dipasaran lokal maupun dunia.
     Indonesia kaya akan barang tambang,pernah dibuktikan oleh sejarah. Sebagai contoh minyak bumi yang pernah menjadikan Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar. Dan menjadi sumber utama devisa negara.

2.    Mata Pencaharian
      Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, mengarah ke sektor bercocok tanam,seperti pertanian dan perkebunan. Dikarenakan tanah Indonesia yang subur  dengan mengandung banyak mineral didalamnya mendorong masyarakat Indonesia mengelola dan memanfaatkan alam sebagai mata pencahariannya. Namun saat ini lahan yang tersisa untuk bercocok tanam sudah terbatas, karena mulai diadakan pembangunan perumahan. Sedangkan mata pencaharian penduduk daerah perkotaan lebih mengarah ke pembangunan, perindustrian, dan sebagainya. Daerah perkotaan dianggap lahan sumber mata pencaharian dengan penghasilan yang lebih tinggi. Dan didaerah perkotaan terdapat banyak peluang kerja. Sehingga banyak  penduduk dari pedesaan yang tadinya bekerja sebagai petani dan sebagainya bertransmigrasi ke daerah perkotaan demi mendapat pekerjaan yang penghasilannya lebih menjanjikan.

3.  Sumber Daya Manusia
     Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam  diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupannya.
       Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki masalah, seperti:

Laju Pertumbuhan Penduduk
      Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi,dan penambahan lapangan pekerjaan, dan sebagainya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi lebih mengarah kepada pengangguran yang dikarenakan penuhnya lapangan pekerjaan atau sumber daya manusia (SDM) yang kurang produktif, akibatnya akan menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi hal ini adalah:
  • Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)
  • Meningkatkan sumber daya manusia dengan pendidikan formal (wajib belajar 9tahun) atau pendidikan informal.
Penyebaran Penduduk
     Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan ketidak seimbangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, terdapat daerah kaya dan daerah miskin. Daerah yang menguntungkan akan menjadi serbuan dari daerah miskin




Angkatan Kerja
     Komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan kegiatan produksi yang tidak lancar. Dengan demikian perlu diadakan tindakan untuk mempersiapkan tenaga kerja muda Indonesia dengan pendidikan formal maupun dengan informal. Langkah Pemerintah untuk hal ini,yakni:
  • Meninjau kembali sistem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum, untuk lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan. Sehingga menghadirkan lulusan yang siap kerja dan terlatih.
  • Menciptakan sarana dan prasarana yang mendukung langkah pertama.

4.    Investasi
     Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi menjadi suatu peranan penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mendapatkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran. Namun pemerintah tidak dapat terus menerus mengandalkan tabungan pemerintah. Maka diperlukan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan, diantaranya:
  • Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas.
  • Mengadakan pinjaman luar negeri dengan syarat yang mudah.
  • Menciptakan suasana dan proses investasi yang menarik dan aman bagi para pemodal asing.

Sumber:

Rabu, 04 April 2012

BAB 3 Perkembangan Strategi Dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia



1.   Strategi Pembangunan Ekonomi

      Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi  yang dirumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah)  menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Stategi pembangunan ekonomi, meliputi:

Strategi Pertumbuhan Ekonomi
      Inti dari konsep strategi pertumbuhan ini adalah
  • Pembangunan ekonomi sutau negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat. Sehingga dapat terwujudnya pertumbuhan ekonomi.
  • Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
  • Kemerataan merupakan syarat terjadinya pertumbuhan ekonomi.
  • Kritik paling keras dari strategi paling pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah kemerataan yang semakin menonjol.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan.
   Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

Strategi Ketergantungan
    Ketidaksempurnaan konsep strategi yang pertama dan yang kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain,sehingga pada tahun 1965muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. 
Inti dari konsep strategi pembangunan ini adalah:
  • Kemiskinan di negara-negara berkembang dikarenakan adanya ketergantungan negara lain. Oleh karena itu ika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan menuju tahapan ke negara maju, harus melepaskan diri dan tidak ketergantungan terhadap negara lain. Langkah yang dapat diambil, antara lain meningkatkan produksi nasional yang lebih bernilai dan mencintai produk dalam negeri.
Strategi Berwawasan Ruang
    Dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman yang menjelaskan sebab-sebab yang membuat lambat daerah miskin untuk berkembang. Hal tersebut dikarenakan adanya SDM yang rendah pada daerah miskin sehingga menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara daerah miskin dan daerah kaya.

Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
  Tujuan dari strategi ini adalah mengurangi kemiskinan. Pendapatan di Indonesia relatif rendah akibat banyaknya pengangguran yang mengakibatkan kebutuhan pokok mereka tidak dapat.terpenuhi. Solusinya adalah menciptakan lapangan pekerjaan, dibangunnya industri padat karya, dan swasembada pangan.


2.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan.
  Pemilihan strategi dalam proses pembangunan disesuaikan dengan "Tujuan apa yang ingin dicapai?".Contoh,jika tujuannya ingin mengurangi kemiskinan maka strategi yang dipakai adalah strategi pendekatan kebutuhan pokok.
      Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan,diantaranya:
  • Sumber daya alam.
  • Jumlah dan kualitas penduudk.
  • Modal.
  • Sikap dan mental masyarakat.
3.    Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
     Sebelum orde baru, strategi pembangunan Indonesia telah diarahkan ke pertumbuhan ekonomi tapi kenyataan malah lebih memusatkan pada tujuan-tuuan politik,sehingga tuujuan pembangunan terabaikan. Sedangkan awal orde baru difokuskan kepada perbaikan kondisi ekonomi terutama untuk menekan lajunya inflasi yang tinggi. Indonesia tidak pernah mencoba beberapa strategi pembangunan.
Strategi srategi dipertegas dengan ditetapkanny sasaran dan menitikberatkan pada setiap replika:

Repelita I
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

Repelita II
Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

Repelita III
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan masih meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

Repelita IV
Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan menigkatkan industri yang dapat memproduksi mesin-mesin sendiri.

4.   Perencananaan Pembangunan
      Manfaat dari perencanaan pembangunan,diantaranya:

  • Dapat melakukan penyusunan skala prioritas.
  • Perencanaan memberikan kesempatan memilih alternatif mengenai cara yang terbaik.
  • Dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengadakan pengawasan dan evaluasi.
  • Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Periode prencanaan pembangunan dibagi dalam 2, diantaranya:

Periode Sebelum Orde Baru
  • Periode 1945-1950
  • Periode 1951-1955
  • Periode 1956-1960
  • Periode 1961-1965
Periode Setelah Orde Baru
  • Periode Replita I          :  1969/70 - 1973/74
  • Periode Replita II         :  1974/75 - 1978/79
  • Periode Replita III       :  1979/80 - 1983/84
  • Periode Replita IV       :  1984/85 - 1988-89
  • Periode Replita V        :  1989/90 - 1993/94

Sumber :