Investasi memiliki peran yang sangat
penting pada perekonomian didalam menentukan besar kecilnya PNB (Pendapatan
Nasional Bruto) yakni melalui proses angka pengganda investasi. Dengan kata
lain, perubahan yang terjadi di dalam investasi akan mempengaruhi besar
pendapatan nasional denngan presentase yang lebih besar.
Sebagai contoh:
Suatu saat perekonomian Indonesia
memiliki pendapatan nasional 200milyar, dan digunakan untuk konsumsi masyarakat
sekitar 180 milyar. Besar investasi masyrakat 60 milyar. Pada periode kedua,
pendapatan nasional mengalami kenaikan menjadi 240, dan konsumsi masyarakat
naik menjadi 220, dan besarnya investasi 120 milyar.
Dimana:
Fungsi konsumsi : C = a + cY
C =
Besarnya konsumsi pada periode tertentu.
a =
Autonomous consume yakni besar uang yang harus tetap dimiliki untuk
bertahan
hidup.
c
= Marginal conpensity to consume,
kecenderungan konsumsi pada tingkat pendapatan tertentu.
Y
= Pendapatan nasional pada periode tertentu.
Jawaban
Diketahui:
Y1 : 200 milyar Y2: 240 milyar
c1 : 180
milyar c2 : 220milyar
I1 : 60
milyar I2 : 120
Ditanya : Ye periode kedua?
Jawab
C = a +cY
c = 220 -180 / 250 - 200 = 40/50 = 0,8
C = a + cY
180 = a + 0,8(200)
180
= a + 160
180 – 160 = a
20 = a
Jadi persamaannya adalah C = 20 + 0,8Y
Sedangkan pendapatan nasinal
keseimbangannya pada periode pertama dicari dengan menggunakan:
Ye = a + I / (1-c) = 20 + 60 / 1 - 0, 8 = 80/0,2 = 400
Dengan menggunakan angka penggandam kita
dapat mengetahui perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang disebabkan
kenaikan tingkat investasi, yakni;
Ye periode kedua = Ye1 + perubahan Y = Ye1 + k(perubahan investasi)
= 400 + (120 – 60)
= 400 + 60
= 460
Jadi dengan perubahan
investasi yang hanya 60 milyar (dari 60 milyar menjadi 120 milyar), dapat
meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dengan jumlah yang lebih besar
yakkni sebesar 460 milyar (naik sebesar 60 milyar).
2. Penanam
Modal dalam Negeri
Investasi melalui penanaman modal di
dalam negeri bertujuan untuk memberi peningkatan pembangunan nasional dan
kesejahteraan masyarakat. Dari pelita ke pelita prioritas penanaman modal dalam
negeri mengalami pergeseran. Jika pada Pelita I dan II , industri kecil masih
mendominasi, maka pada Pelita berikutnya
investasi dari penanaman modal dalam negeri diarahkan kepada:
- Memperkokoh struktur industri dalam
negeri secara umum
- Memprioritaskan pada industri yang mampu
menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
- Menciptakan lapangan pekerjaan yang padat karya
- Penyebaran pengalokasian dana investasi
ke luar wilayah.
3. Penanaman
Modal Asing
Secara makro proses kemajuan perekonomian
suatu negara akan semakin lancar bila tingkat tabungan masyarakat mampu
mengimbangi kebutuhan investasi. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat
lebih sedikit, maka dibutuhkan peran sektor swasta luar negeri untuk menutupi
kekurangan. Indonesia masih membutuhkan tambahan dana dari penanam modal asing,
dengan alasan:
- Kemampuan menabung masyarakat masih belum
sempurna.
- Masih banyak sektor yang belum mampu
dikelola sendiri, dikarenakan SDMnya yang kurang.
- Belum efisiensinya suatu produk tertentu
bila dikelola sendiri.
Tetapi banyak yang menetang masuknya modal asing, alasannya
adalah:
- Perusahaan multinasional sering
memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
- Perusahaan mulltinasional berpotensi
untuk menekan pemerintah dan lebih berkuasa.
Sumber:
Budi Aris,Setiawan.1997.Perekonomian Indonesia.Jakarta:Universitas Gunadarma.
www.google.co.id
0 komentar:
Posting Komentar