Pages

Labels

Jumat, 04 Mei 2012

BAB 5 & 6 Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

1. Struktur Produksi
    Menjelaskan Arti GDP sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan berbagai kelemahan   
    dan kelebihannya.
    Pada dasarnya GDP(Gross Domestik Bruto)  merupakan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dengan PNB, PDB memperhitungkan total produksi didalam suatu negara tanpa memperhitungkan asal usul faktor produksinya. PDB dibagi menjadi 2 yakni PDB nominal dan PDB riil. PDB nominal merujuk pada nilai PDB tanpa mempengaruhi pengaruh harga. Sedangkan PDB riil mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukan pengaruh dari harga.GDP hanya mencakup barang dan jasa akhir, yaitu barang dan jasa yang dijual kepada pengguna yang terakhir.

Perhitungan PDB dillakukan dengan pendekatan:

Pengeluaran
PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekport - import)

Pendapatan
PDB = sewa + upah + bunga +laba

Perlu diketahui bahwa GDP menjadi indikator dalam mengukur kemakmuran di suatu negara dikarenakan menghitung total penjualan dalam suatu negara. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan jika saja persentase GDP naik dari tahun yang sebelumnya dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan lancar. Pernyataan ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.


Kelemahan PDB,diantaranya:
-  PDB hanya mencatat pendapatan dalam satu periode.PDB tidak mencatat akumulasi 
    kekayaan individu dalam waktu bertahun tahun. Akumulasi kekayaan individu itu antara lain  
    masuk kedalam sistem perbankan sebagai tabungan .Kemudian oleh Bank dipinjamkan 
    kepada pihak lain, dan yang hanya dicatat oleh PDB adalah bunga yang dibayarkan.
-  Ketidakmerataan rumah tangga dalam mengakumulasikan modal.

Maka terlihat jelas bahwa konsep GDP tidak bisa menggambarkan kesejahteraan  secara jelas. GDP hanya memperhitungkan keseluruhan penjualan dalam suatu negara.

2. Pendapatan Nasional
    Pendapatan nasional merupakan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh Rumah Tangga 
Konsumen di suatu negara dalam suatu periode.

Pendapatan Nasional dapat dihitung dalam 3 pendekatan, diantara lain:
Pendekatan Produksi (GDP)
   Pendekatan produksi merupakan pendapatan yang bersal dari penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan suatu komoditi. Pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu timbulnya double counting. Double Counting merupakan nilai produk sebelumnya ditambahkan dengan produk-produk turunanberikutnya dan digunakan sebagai nilai akhir dan nilai akhir tersebut menjadi lebih tinggi dan tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.  
Yield = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + .... .....+ (Pn xQn)

Pendekatan Pengeluaran (GNP)
   Perhitungan pendapatan dengan melihat pengeluaran yang dilakukan oleh setiap rumah tangga dalam suatu negara.
Yield = C + I + G + (X - M )

Pendekatan Pendapatan (NI)
   Pendekatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi.
Yield = r + w + i + p
  
Pendapatan Nasional Yang Siap Dibelanjakan (Y Disposible)
    Merupakan pendapatan nasional yang siap dibelanjakan. Dirumuskan:
    
Y disposible + Ni + Tr - Txlangsung
    
    Tr = Goverment transfer / Subsidi pemerintah
    Tx = Pajak langsung


Pendapatan Nasional Per Kapita
    Pendapatan nasional per kapita biasanya digunakan sebagai indikator terakhir dalam melihat kemajuan perekonomian di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tsb.

3. Distribusi Pendapatan Nasional dan Kemiskinan
    
Distribusi Pendapatan
   Distribusi pendapatan merupakan sebuah konsep yanng luas karena tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.
Indikatornya adalah:

Kurva Lorenz
Memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase jumlah penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari  total pendapatan selama jangka waktu tertentu.

    Garis diagonal merupakan garis yang menunjukan keadaan pemerataan pendapatan yang sempurna dallam distribusi pendapatan. Semakin jauh jarak kurva lorenz dari garis diagonal ,maka tingkat pemerataan pendapatan semakin timpang (tidak merata). Kasus ektrim ini dimana hanya ada satu orang saja yang menerima seluruh distribusi pendapatan, sementara orang-orang lainnya sama seali tidak menerima pendapatan tsb akan diperlihatkan oleh titik kurva lorenz yang berhimpit dengan suumbu horizontal sebelah kiri bawah atau kanan atas.

Koefisien Gini Ratio
   Koefisien Gini Ratio berkaitan dengan kurva lorenz. Karena koefisien Gini merupakan formula yang menghitung rasio luas bidang antara garis diagonal dan kurva lorenz. Jika angka koefisien Gini mendekati 0,maka distribusi pendapatan semakin merata, sebaliknya jika mendekati angka 1, maka distribusi pendapatan semakin tidak merata. Kriteria koefisien Gini:
-  Gini Ratio<0,4 = tingkat ketimpangan rendah
-  0,4 < Gini ratio < 0,5 = tingkat ketimpangan moderat.
-  Gini ratio >0,5 = tingkat ketimpangan tinggi


Kemiskinan
Kemiskinan merupakan kebutuhan hidup seperti makanan,minuman,pakaian,rumah.dll.Penyebab kemiskinan adalah keterbatasan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Penyebab kemiskinan,diantaranya dihubungkan dengan:
-  Penyebab individual/psikologis yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku,pilihan atau 
    kemampuan .
-  Penyebab dari keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
-  Penyebab sub-budaya yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari dan  
   dijalankan dalam lingkungan sekitar.
-  Penyebab agensi ,yang melihat kemiskinan sebagai dari aksi orang lain, termaksud perang,
    pemerintahan,dan 
    ekonomi.
-  Penyebab struktural ,yang memberikan alasan kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar