Pages

Labels

Sabtu, 11 Januari 2014

Apa itu Efek Rumah Kaca?


Pendahuluan
Teori efek rumah kaca pertama kali di cetuskan oleh pakar astronomi Joseph Fourier pada tahun 1824. Menurut Fourier, efek rumah kaca merupakan suatu proses pemanasan permukaan suatu benda langit yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfer. Benda langit yang dimaksut disini terutama adalah planet, satelit dan benda beratmosfer lainnya. Tetapi yang kita bahas adalah efek rumah kaca yang berpengaruh di bumi.

Pengertian efek rumah kaca ini ditemukan ketika adanya suatu penemuan yang menunjukkan  kondisi atmostfer bumi sudah mulai berlubang. Proses ini terjadi karena adanya peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh makin banyaknya partikel bebas yang yang mencemari udara. 

Beberapa contoh senyawa yang menyebabkan efek rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2) yang disebabkan oleh adanya pembakaran dari pabrik atau pembakaran hutan dan asap kendaraan bermotor. 
Peralatan rumah tangga seperti alat pendingin ruangan dan lemari es yang mengandung senyawa Clorofluorocarbon (CFC) dapat menimbulkan hal yang sama, yaitu efek rumah kaca. Dan senyawa lainnya adalah Nitrogen dioksida (NO2), Belerang dioksida, dan Nitrogen monoksida (NO).

Efek rumah kaca dibedakan menjadi dua, yakni:

Efek rumah kaca alami, yakni yang terjadi karena sirkulasi udara yang berputar di bumi, serta meningkatnya konsentrasi karbon dioksida (CO2) secara alami karena perputaran udara tersebut.

Efek rumah kaca dengan campur tangan ulah manusia, yakni hal-hal yang dihubungkan dengan pemanasan global akibat menipisnya lapisan ozon.

Oleh karena itu,pengetahuan mengenai efek rumah kaca harus ditanamkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengurangi dampak efek rumah kaca ini, demi kenyamanan bumi kita.


Penyebab Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
  • 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
  • 25% diserap awan
  • 45% diserap permukaan bumi
  • 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 ,serta gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Dampak Efek Rumah Kaca

Iklim di Bumi Menjadi Tidak Stabil 

Akibat meningkatnya suhu permukaan bumi maka sebagian gunung-gunung es telah mencair dan mengakibatkan kenaikan air laut. Hal ini juga menyebabkan daerah-daerah yang dulunya mengalami kejadian salju ringan mungkin dimasa mendatang tidak akan mengalaminya lagi. Temperatur pada saat musim kemarau maupun musim dingin akan terasa meningkat. Selain itu, kondisi ini juga berdampak pada molekul air yang akan semakin cepat mengalami penguapan dari permukaan tanah dan bukan tidak mungkin cuaca pun akan semakin ekstrim sehingga akan lebih sering terjadi badai, putting beliung maupun banjir.

Meningkatnya Permukaan Air Laut
Mencairnya gunung-gunung es yang berada di kutub belakangan ini berdampak pada meningginya permukaan air laut antara 10 – 25 cm selama abad 20 dan diprediksi akan terjadi peningkatan air laut hingga 8 – 99 cm pada abad 21. Hal ini dapat memicu terjadinya erosi pada tebing pesisir pantai, terjadinya banjir rob, mengancam kepunahan ekosistem di laut maupun di darat bahkan bisa menenggelamkan beberapa pulau di dunia. Banjir rob itu sendiri merupakan banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang yang menggenangi daratan

Krisis Pangan
Dengan adanya kejadian ini, menyebabkan bumi dalam kondisi yang lebih hangat. Ada beberapa daerah yang diuntungkan namun lebih banyak daerah yang mendapatkan dampak negative. Namun pada dasarnya tanaman-tanaman yang ada di bumi baik berupa tanaman pangan  maupun tanaman kayu berpotensi lebih besar mendapat gangguan dari serangan hama dan penyakit. Sehingga tanaman mengalami kelangkaan.

Terganggunya Ekologis
Dari permasalahan efek rumah kaca, tumbuhan dan hewan menjadi makhluk hidup yang paling terancam. Hewan-hewan diprediksi akan cenderung bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengalami evolusi maupun mengubah arah pertumbuhannya  mencari  daerah baru karena habitatnya yang asli mengalami perubahan suhu yang lebih hangat. Atau dengan kata lain ekosistem menjadi tidak seimbang.

Terganggunya Fungsi Hutan

Fungsi hutan semulanya berfungsi melakukan penyerapan partikel bebas seperti CO2 dan senyawa lainnya yang ada di udara. Dengan adanya efek rumah kaca menyebabkan senyawa tersebut tidak tersaring, mencemari lingkungan , dan merusak atmosfer bumi.


Tindakan Preventif Terhadap Efek Rumah Kaca

Untuk menutupi kebocoran ozon tidaklah mungkin dilakukan, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan manusia guna memperlambat efek rumah kaca untuk meminimalisisr bencana yang terjadi. Diantaranya adalah:
  • Mengurangi produksi gas emisi kendaraan.
  • Mengurangi pemakaian senyawa CFC yang terkandung dalam perlatan rumah tangga pendingin ruangan dan lemari es.
  • Membudayakan gerakan menanam pohon dan melakukan penghijauan guna meningkatkan penyerapan udara kotor.
Tips Hidup Hijau

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah menjadikan hidup kita menjadi lebih hijau dari sebelumnya. Pengertian "Hijau" disini adalah hidup dengan bersifat ramah lingkungan dan menggunakan atau melakukan sesuatu sesuai kebutuhan.

Dimulai dari membuang sampah pada tempatnya serta memisahkan sampah organik dan non organik. Dengan pemisahan kedua jenis sampah tersebut, dapat menambah kadar oksigen di bumi karena penyerapan zat-zat organik oleh tumbuhan membuatnya memperoduksi oksigen lebih banyak.

Langkah kedua yakni meminimalisir penggunaan plastik. Misalnya membawa kantong belanjaan pribadi untuk mengurangi produksi plastik. Jika memiliki barang dari plastik maksimalisasi penggunaannya, dan kalaupun sudah tidak terpakai maka daur ulanglah menjadi solusi paling tepat dan cerdas.


Banyak hal yang bisa dikembangkan untuk menyelamatkan bumi kita. Menjadikan alam sebagai sumber merupakan hal yang wajar karena manusia tidak mampu berdiri sendiri, namun jika pemanfaatannya terlalu berlebihan sangatlah tidak baik. Dengan demikian, tanamkanlag sejak dini, bahwa menjaga lingkungan sangatlah penting.


SUMBER: 

2 komentar:

  1. thanks a lot for infromation, very useful and broaden,, ... greeting success !! :-)

    http://goo.gl/4NuXkM

    BalasHapus
  2. Thanks info.a sob
    Sangat berguna 👍

    BalasHapus