Pages

Labels

Senin, 27 Januari 2014

SEPUTAR INVESTASI

Sesungguhnya jika berbicara mengenai INVESTASI sangat luas ya... Mari kita ulas sedikit apasih Investasi, hal menarik apa yang ada di investasi? check it out...

Konsep Investasi
Ada beberapa konsep mengenai investasi, diantaranya:
  • Komitmen terhadap uang yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana. 
  • Mengeluarkan sesuatu yang pasti pada saat ini untuk mengharapkan keuntungan yang tidak pasti dimasa yang akan datang.
Pemahaman  dari kedua konsep tersebut seperti berikut:

Komitmen terhadap uang yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana

Kata komitmen disini mengandung arti ikatan atau janji. Jadi komitmen saat ini terhadap Rupiah pada periode waktu tertentu untuk mengharapkan pendapatan di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi investor terhadap
- Waktu selama Rupiah tersebut tertanam
- Tingkat inflasi yang diperkirakan


Mengeluarkan sesuatu yang pasti pada saat ini untuk mengharapkan keuntungan yang tidak pasti di masa yang akan mendatang.

Sangat mudah dipahami konsep ini, kita ambil contoh jika seorang investor menggunakan uangnya sebesar Rp 100.000.000 untuk  diinvestasikan ke saham. Mengeluarkan uang Rp 100.000.000 pada saat ini merupakan sesuatu hal yang pasti dikeluarkan oleh investor, tetapi investor tersebut tidak mengetahui apakah saham yang kita pilih itu akan menghasilkan keuntungan atau malah mengalami kerugian karena saham tersebut bisa saja tidak baik yang diperngaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sangat disarankan untuk para investor melakukan diservikasi. Diservikasi tersebut merupakan penanaman modal ke berbagai sekuritas, tidak hanya satu sekuritas saja. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian atau risk

Disini dijelaskan pengertian Investasi dari berbagai sumber

1. Investasi merupakan proses mengelola suatu asset yang dapat memberi suatu hasil dikemudian hari. (Berdasarkan Modul SPM IDX)

2. Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
(Menurut Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia)

Terdapat keganjalan terhadap pengertian investasi berdasarkan Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia, yakni di kata "Penanaman uang atau modal". Kenapa? Karena kita berinvestasi atau dengan kata lain menanamkan sesuatu tidak selalu uang atau modal. Bisa berupa emas dan tanah. Dan keganjalan juga terdapat pada perusahaan atau proyek. Kenapa lagi? Karena kita tidak hanya berinvestasi pada perusahaan atau proyek, bisa juga terhadap individu.

Kunci dari INVESTASI adalah  :

HIGH RISK , HIGH RETURN
LOW RISK, LOW RETURN


Mengapa Harus Berinvestasi?
  1. Untuk mendapatkan tingkat konsumsi yang lebih tinggi di masa depan.
  2. Menurunnya produktifitas
  3. Meningkatkan kesejahteraan
  4. Membantu melakukan trade off antara konsumsi saat ini dengan konsumsi di masa depan
  5. Dunia investasi yang menguntungkan menjadi daya tarik
  6. Dan tersedianya alternatif investasi
Kapan Berinvestasi?
Ketika memasuki dunia investasi, muncul pertanyaan, Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi?
Uang yang di pergunakan untuk ber-Investasi menggunakan uang sisa atau uang nganggur. Jadi tahap pertama ketika kita baru menerima penghasilan, penuhi terlebih dahulu kebutuhan rutin seperti sandang, pangan, dan papan. Tahap kedua baru menabung. Tahap ketiga, ketika masih tersisa uang baru di investasikan.


Jenis Investasi

Investasi dibagi 2, diantaranya:

Investasi Rill
Merupakan Investasi riil adalah investasi dalam bentuk yang berwujud (dapat dilihat secara fisik) atau disebut juga aset berwujud (tangible assets), seperti emas, intan, perak, properti, tanah, benda seni, dll.
Berikut akan dijelaskan beberapa instrumen investasi bidang riil yang sering diminati oleh investor :
  • Investasi Emas
  • Investasi Properti, termaksut tanah dan bangunan.
Investasi Financial
Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk likuid yang biasanya diwakilkan dengan adanya surat-surat berharga. Investasi ini dapat dilakukan secara langsung misalnya adalah saham, maupun tidak langsung yaitu diwakilkan oleh badan atau lembaga investasi tertentu misalnya Reksadana
Intinya adalah Investasi Finansial lebih kepada titik berbagai sekuritas. Sehingga secara keseluruhan, investasi bidang finansial ini kami bagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu:
  1. Investasi pada Pasar Uang
  2. Investasi pada Pasar Modal
  3. Reksa dana
Investasi Apa ?
Banyak berbagai pilihan alternatif investasi., pilihlah alternatif investasi yang tepat dengan cara melakukan identifikasi berbagai alternatif investasi terkait dengan risk dan return yang ditimbulkannya.

Diantaranya:



Kelebihan dan Kekurangan dari masing-masing alternatif, diantaranya;




Resiko Investasi
Setiap alternatif investasi mengandung resiko. Resiko investasi antara lain:

Resiko Pasar
Merupakan suatu risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-faktor pasar. Empat faktor standar risiko pasar adalah risiko modal, risiko suku bunga, risiko mata uang, dan risiko komoditas. 
Strategi yang diperlukan, antara lain:
  • Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap USD pemerintah bisa melakukan intervensi melalui berbagai kebijaksanaan moneter dan fiskal, salah satunya melalui managed float system.

Resiko Inflasi
Merupakan risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi..
Strategi untuk meminimalkan resiko inflasi, yakni :
  • Menabung. Menabung di bank dapat mem-back up inflasi, karena bunga yang kita terima bisa mem-back up inflasi.
  • Investasi Emas. Dengan kita berinvestasi emas maka kita akan terhindar dari resiko inflasi yang akan menggerogoti nilai mata uang kita, karena apabila terjadi inflasi tinggi maka harga emas pun akan tinggi.
Resiko Tingkat Bunga
Merupakan risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga. Secara umum, jika suku bunga meningkat, harga obligasi berbunga tetap akan turun, demikian juga sebaliknya. Risiko suku bunga umumnya diukur dengan jangka waktu obligasi, teknik paling tua yang sekarang digunakan untuk mengelola risiko suku bunga.
Strategi untuk menghadapi, yakni :
  • Untuk para penerbit obligasi, menaikan suku bunga lebih tinggi dari sukuk ritel. 
  • Dibutuhkan peran pemerintah melalui kebijakan atau peraturan yang bisa menguntungkan semua penerbit obligasi.
Resiko Politik 
Biasa juga disebut resiko negara, merupakan resiko yang berhubungan dengan keadaan politik yang ada pada suatu negara, yang ini memang sangat kuat pengaruhnya terhadap perubahan kurs mata uang negara yang bersangkutan dengan negara lain.
Strategi untuk menghadapi resiko ini, antara lain:
  • Perlunya investasi jangka panjang di sektor pertanian di negara berkembang.
  • Mempersiapkan teknologi yang lebih baik untuk bisa meningkatkan produktivitas pangan, Investasi di infrastruktur pedesaan serta pelatihan untuk petani kecil guna mendorong ke arah produksi yang lebih tinggi. Dengan mengatasi krisis pangan yang terjadi nantinya mampu menghemat pengeluaran negara untuk penyediaan pangan dan mencegah terjadinya inflasi akibat kenaikan harga pangan akibat berkurangnya produksi pangan.
Resiko Likuiditas
Merupakan risiko yang berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan untuk dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Resiko ini bisa juga didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau jatuh tempo dengan menggunakan aset yang ada.

Strategi untuk menghadapi resiko ini, antara lain:
  • Pemerintah melakukan pengetatan moneter dengan menggunakan tindakan fiskal (melalui pengurangan pengeluaran rutin maupun pembangunan dari APBN), kebijakan moneter (langkah BI menghentikan pembelian SBPU bank-bank dan peningkatan suku bunga SBI sampai lebih dari dua kali lipat), serta tindakan adminsitratif (instruksi Menkeu ke pada berbagai Yayasan dan BUMN untuk mengalihkan deposito mereka menjadi SBI).
 Preferensi Investasi
  1. Risk Taker, Merupakan orang yang berani mengambil resiko
  2. Risk Neutral, Merupakan orang yang tidak memiliki preverensi resiko dan return
  3. Risk Averter, Merupakan orang yang tidak berani mengambil resiko



SUMBER:
Materi kursus Analisis Investasi
http://agushendrowibowo.blogspot.com/2009/06/pengertian-investasi.html
http://investasiemas-id.blogspot.com/2013/08/kelebihan-dan-kekurangan-investasi-emas.html
http://www.carajadikaya.com/keuntungan-dan-kerugian-dalam-investasi-dengan-emas/
http://www.rumah.com/berita-properti/2014/1/6551/8-kelebihan-investasi-properti
http://soloantik.blogspot.com/p/kumpulan-artikel.html
http://sahamkita.com/belajar-tentang-saham/kelebihan-kekurangan-investasi-saham/
http://www.carajadikaya.com/keuntungan-dan-risiko-obligasi/
http://pontianak.tribunnews.com/2012/03/23/pilih-sukuk-lebih-aman
http://www.imoney.co.id/articles/plus-minus-investasi-emas-deposito-dan-properti/
http://www.ciputraentrepreneurship.com/investasi/inilah-enam-keunggulan-investasi-reksa-dana
http://forexscope.com/sekolah-forex/investasi-forex/kelebihan-forex-trading/
http://be-bisnis-lah.blogspot.com/2013/11/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-forex.html
http://farahsoftskill.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-resiko-dalam-investasii.html



0 komentar:

Posting Komentar